Memulai budidaya ikan lele tentu harus dilakukan dengan langkah-langkah yang mudah dan konkret, terutama bagi para pemula.
Sebab, ternak lele membutuhkan pengetahuan yang sebetulnya mudah namun jika disepelekan justru akan berakibat fatal. Maka dari itu, pada artikel kali ini Mag Fish akan berbagi tips terkait panduan budidaya ikan lele untuk pemula yang bisa diterapkan secara bertahap, mulai dari langkah awal sampai pada panen. Selain itu, perlu diketahui bahwa aktivitas budidaya ikan lele terbagi menjadi dua segmen, yakni pembenihan atau pembibitan dan pembesaran. Bedanya, pembenihan dilakukan untuk menghasilkan benih lele, sementara pembesaran dilakukan sebagai aktivitas budidaya untuk menghasilkan ikan lele yang siap untuk dikonsumsi. Lantas, bagaimana sih panduan lengkap budidaya ikan lele yang cocok dan bisa diterapkan untuk pemula? Semakin penasaran bukan?
Sebab, ternak lele membutuhkan pengetahuan yang sebetulnya mudah namun jika disepelekan justru akan berakibat fatal. Maka dari itu, pada artikel kali ini Mag Fish akan berbagi tips terkait panduan budidaya ikan lele untuk pemula yang bisa diterapkan secara bertahap, mulai dari langkah awal sampai pada panen. Selain itu, perlu diketahui bahwa aktivitas budidaya ikan lele terbagi menjadi dua segmen, yakni pembenihan atau pembibitan dan pembesaran. Bedanya, pembenihan dilakukan untuk menghasilkan benih lele, sementara pembesaran dilakukan sebagai aktivitas budidaya untuk menghasilkan ikan lele yang siap untuk dikonsumsi. Lantas, bagaimana sih panduan lengkap budidaya ikan lele yang cocok dan bisa diterapkan untuk pemula? Semakin penasaran bukan?
Budidaya Ikan Lele |
Mengacu pada langkah-langkah atau panduan budidaya ikan lele, tentu tak akan lepas dari beberapa tahapan yang wajib dilalui. Namun, kali ini Mag Fish akan membahas panduan praktis budidaya ikan lele untuk pembesaran. Sebab, pembesaran ikan lele dinilai lebih mudah, terutama bagi pemula yang baru mengawali proses budidaya. Terkait dengan beberapa tahapan yang harus dilalui, pembesaran ikan lele memang memerlukan waktu yang lebih lama ketimbang pembenihan. Akan tetapi, hal tersebut tak berarti bahwa pembesaran ikan lele itu sulit. Oleh sebab itu maka tak ada salahnya jika kawan-kawan untuk mencoba ternak ikan lele. Berikut, beberapa tahapan yang harus sobat ketahui, mulai dari persiapan sampai pada panen. Tak perlu berlama-lama, langsung saja yuk kita simak ulasannya!
Cara Budidaya Ikan Lele
Sebelumnya, ada beberapa tahapan yang harus dilalui secara urut sebagai salah satu penerapan cara budidaya ikan lele. Nah, berikut di bawah ini beberapa proses atau langkah-langkah yang perlu untuk diterapkan, antara lain sebagai berikut :
1. Persiapan Kolam Budidaya Ikan Lele
Di langkah awal ini, hal pertama yang harus dipersiapkan yakni kolam tempat budidaya ikan lele. Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa ada beberapa tipe kolam yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kapasitas jumlah ikan yang akan dibudidaya. Intinya, dalam persiapan pemilihan kolam ini terbilang relatif dan menyesuaikan dengan kebutuhan.
Kolam Ikan Lele |
Ada beberapa jenis kolam yang biasa digunakan sebagai tempat untuk budidaya ikan lele, antara lain seperti kolam tanah/semen, kolam terpal, keramba maupun jaring apung. Akan tetapi, kali ini Mag Fish akan membahas persiapan untuk kolam tanah. Pasalnya, tipe kolam yang satu ini dinilai banyak digunakan. Untuk ukurannya sendiri, khususnya bagi pemula disarankan berukuran panjang 5 meter lebarnya 3 meter dan kedalamannya 1-2 meter saja. Berikut di bawah ini beberapa langkah yang wajib diterapkan dalam persiapan kolam untuk budidaya ikan lele :
a. Proses pengeringan dan olah tanah
Jika kolam sudah dipersiapkan maka selanjutnya yaitu mengeringkan kolam tersebut. Umumnya, proses pengeringan ini memakan waktu sekitar 1 minggu, tergantung cuaca. Proses pengeringan ini sangat perlu untuk dilakukan guna mencegah mikroorganisme yang keberadaannya bisa memicu bibit penyakit. Ciri-ciri kolam untuk budidaya ikan lele yang sudah kering yakni biasanya tanah dasar tampak retak.
Jika dirasa sudah kering maka perlu pembajakan tanah dengan cara mencangkulnya. Langkah ini sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas kegemburan tanah serta menghilangkan zat-zat beracun yang dimungkinkan tertimbun dalam tanah.
b. Proses penyebaran kapur dan pemupukan
Selanjutnya, perlu dilakukan pengapuran sebagai persiapan awal pada kolam untuk tempat budidaya ikan lele. Pasalnya, pengapuran sangat berperan untuk mengatur keseimbangan keasaman kolam serta mencegah mikroorganisme pathogen tumbuh. Nah, untuk tipe kapur yang bisa dipakai yakni kapur tohor atau dolomit. Caranya, sobat hanya perlu menebarnya secara merata pada dasar kolam. Jika sudah, cangkul kembali agar kapur tercampur pada tanah permukaan dasar kolam. Namun, untuk proses pengapuran ini meski terbilang penting namun juga tak dilakukan tak mengapa asal kondisi tanah benar-benar baik untuk habitat ikan lele.
Selain itu, pemupukan. Untuk proses pemupukan kolam ikan lele ini, kawan-kawan bisa menggunakan pupuk organik yang dicampur urea dan TSP. Proses pemupukan ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam memicu nutrisi bagi tumbuh kembangnya biota air, seperti fitoplankton dan cacing mengingat kedua biota tersebut sangat bermanfaat sebagai makanan alami bagi ikan lele.
c. Pemberian air kolam
Apabila kolam sudah siap maka selanjutnya yaitu dengan mengaliri air untuk budidaya ikan lele. Umumnya, ketinggian air untuk kolam sekitar 1 – 2 meter. Namun, untuk mengaliri kolam dengan air, harus dilakukan langkah demi langkah. Pertama, isi kolam dengan air sampai ketinggian 40 cm dan diamkan dulu selama seminggu full sampai terkena sinar matahari. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memicu pertumbuhan biota, seperti fitoplankton. Ciri jika sudah banyak mengandung fitoplankton yakni airnya bewarna kehijauan. Jika sudah berlangsung selama seminggu atau airnya sudah mulai berwarna kehijauan maka benih lele sudah siap ditebar dan secara bertahap pula ai kolam ditambah sesuai dengan pertumbuhan bibit ikan lele.
2. Proses Pemilihan Bibit Ikan Lele dan penyebaran bibit
Jika kolam sudah siap maka langkah selanjutnya dalam panduan budidaya ikan lele ini yakni menentukan atau memilih benih ikan lele yang berkualitas. Dalam hal ini, jenis ikan lele yang akan dibudidayakan bisa dipilih sesuai kebutuhan. Namun, jika melihat kualitas terbaik, tampaknya jenis ikan lele Sangkuriang bisa menjadi pilihan terbaik dalam budidaya ikan lele. Nah, untuk memilih benih yang berkualitas, ada beberapa hal yang harus diketahui, antara lain sebagai berikut :
Pemilihan Bibit Ikan Lele |
a. Ciri benih ikan lele berkualitas unggul
Untuk menentukan benih ikan lele yang baik, ada beberapa ciri bibit berkualitas yang harus diketahui. Umumnya, benih yang baik bisa dilihat dari gerakannya yang lincah, tak ada cacat, bebas bibit penyakit serta jika dilihat cara bersenangnya normal. Namun, jika kawan-kawan kesulitan memilih benih ikan lele maka teman-teman bisa meminta tolong penjual benih ikan lele untuk memilihkan benih yang bagus. Biasanya, tempat penjualan benih ikan lele sudah diseleksi sehingga kualitasnya terjaga.
Nah, selain itu, ukuran benih untuk budidaya ikan lele ini umumnya memiliki panjang sekitar 6 cm. Dengan ukuran benih tersebut maka diprediksi dalam waktu pemeliharaan antara 3 sampai 4 bulan, lele akan siap dipanen untuk konsumsi 10-12 ekor per kilogram.
b. Penebaran benih ikan lele
Nah, menginjak pada tahapan berikutnya yakni penyebaran benih untuk budidaya ikan lele. Untuk penyebaran benih yang baik, usahakan masukan benih ikan lele ke dalam sebuah tong atau ember besar ke dalam kolam dan diamkan sekitar setengah jam. Hal ini dilakukan agar beih ikan lele bisa menyesuaikan kondisi suhu yang berbeda antara air di ember dengan air yang di kolam. Selain itu, langkah ini sebagai upaya mencegah terjadinya stres juga. Jika sudah maka miringkan ember tersebut dan biarkan bibit ikan lele tersebut keluar dengan sendirinya.
Selain itu, dalam panduan proses budidaya ikan lele, sebaiknya disesuaikan antara jumlah benih dan luas kolam. Umumnya, 300 ekor per meter persegi. Di samping itu, usahakan selama proses awal ini ketinggian air jangan lebih dari 50 cm supaya nantinya benih bisa naik ke permukaan air untuk bernapas atau mengambil pakan dengan mudah. Nah, untuk beberapa minggu berikutnya, jika ukuran benih sudah membesar maka bisa menambah volume air secara bertahap sesuai ukuran tubuh si ikan.
3. Proses Pemeliharan Ikan Lele
Langkah selanjutnya dalam budidaya ikan lele yakni proses pemeliharaan intensif. Untuk segmen pemeliharaan ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yakni pemberian pakan, pengaturan air kolam dan pencegahan hama serta bibit penyakit. Selengkapnya dijelaskan di bawah ini :
Pemberian Pakan Ikan Lele |
a. Pemberian pakan benih ikan lele
Perlu diingat bahwa salah satu hal pokok dan terpenting dalam budidaya ikan lele yakni pemberian pakan. Sebab, pakan sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya si ikan. Nah, untuk pakan sendiri bisa diberikan pelet, keong, atau ikan rucah 9ikan hasil tangkapan yang kurang layak dikonsumsi manusia). Selain itu, kawan-kawan juga bisa memberikan pakan berupa limbah ayam yang sudah dicabuti sisa-sisa bulu ayam. Namun, yang terpenting dalam pemberian pakan untuk benih ikan lele ini yaitu frekuensinya. Di mana, setidaknya 4 kali sehari di waktu pagi, siang, sore atau menjelang malam hari.
b. Pengelolaan air kolam
Selain pemberian pakan yang teratur, hal penting yang harus diketahui dalam budidaya ikan lele yakni pengaturan atau pengelolaan air kolam. Jaga kualitas air kolam agar terhindar dari kotoran yang bisa memicu bibit penyakit. Umumnya, sisa pakan yang tidak habis akan menimbulkan timbunan beracun dan memicu munculnya gas amoniak, seperti bau busuk.
Jika bau busuk sudah mulai tercium, maka segera buang sepertiga air bagian bawah. Lalu, isi lagi dengan air yang baru. Frekuensi pembuangan air ini nantinya disesuaikan pada kebiasaan pemberian pakan. Di mana, jika dalam pemberian pakan ada sisa pakan maka pergantian air harus lebih sering dilakukan.
c. Pencegahan bibit penyakit dan hama
Tak ketinggalan juga bahwa dalam budidaya ikan lele ini, pencegahan timbulnya hama maupun bibit penyakit harus ekstra diawasi. Biasanya, hama yang umumnya mengancam yaitu ular, musang air, burung, dan sero. Untuk mencegah hal tersebut maka kawan-kawan bisa menggunakan saringan atau jala di atas beberapa cm dari permukaan air. Selain itu, saringan kawat juga perlu dipasang pada akses keluar masuk air.
Selain itu, bibit penyakit yang juga harus diawasi yakni virus dan protoa maupun bakteri berbahaya. Guna mencegah hal tersebut maka sobat harus selalu mengontrol kualitas air kolam, kelebihan pakan, dan menjaga suhu kolam agar tetap hangat. Tak hanya itu, untuk mencegahnya pun bisa juga dengan pemberian vitamin secara teratur.
4. Proses Panen Budidaya Ikan Lele
Setelah persiapan sampai pada pemeliharaan dilalui secara intensif dan konsisten maka pemanenan ikan lele bisa dilakukan. Biasanya, pemanenan ini dilakukan saat ukuran benih sudah mencapai 7 cm atau setidaknya per kilo berjumlah 10 ekor. Selain itu, patokan waktu pemanenan pun biasanya ketika sudah menginjak antara 3 – 4 bulan sejak penyebaran benih.
Panen Ikan Lele |
Nah, bagaimana kawan? Tak terlalu sulit kan? Tentu, jika beberapa panduan budidaya ikan lele yang terdiri dari beberapa tahapan di atas dilakukan dengan benar dan urut maka hasil panen pun tak akan mengecewakan. Namun, dari beberapa langkah di atas, tahapan yang perlu diperhatikan yakni kontrol pemberian pakan dan pengawasan kualitas air serta pencegahan hama maupun bibit penyakit. Jika masih bingung, kawan-kawan bisa bertanya langsung kepada ahli dalam pembudidayaan ikan lele. Sampai di sini dulu ya sob. Semoga, panduan budidaya ikan lele ini bisa bermanfaat bagi kawan-kawan, khususnya yang baru pemula. Sampai jumpa di lain waktu kawan!
0 komentar:
Post a Comment